Mohon tunggu...
Diva Asfira Demokraty
Diva Asfira Demokraty Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Swim n sleep

You can change your mind and you can change your world

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Komponis Bersyair Dalam Nadi Indonesia

20 November 2021   21:31 Diperbarui: 21 November 2021   09:49 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ismail Marzuki (ke empat dari kiri belakang) bersama grup Lief Java. (Arsip Taman Ismail Marzuki) 

     Rupanya hal itu berlaku pada seorang wanita cantik, diduga ia merupakan penyanyi keroncong yang juga sering tampil untuk menghibur orang-orang di orkes musik tersebut.

     "Eulis, Eulissss!!!!" Rika, temannya yang bernama Eulis itu memanggil dirinya berkali-kali hingga menaikkan suaranya sampai beberapa oktaf karena rupanya sang empu yang dipanggil tak kunjung menoleh kepadanya.

     Karena geram dengan temannya, Rika menepuk bahu Eulis dengan pelan supaya tidak menimbulkan kesan rasa sakit pada Eulis. Dan ajaibnya Eulis langsung menoleh, ia mengerjap kaget.

     ”Ai anjeun kunaon, Lis? titatadi disauran ku Rika teh ih, teu ngadangu sugan mah." ("Kamu kenapa, Lis? Dari tadi Rika panggil, tidak mendengar.") Tanya Rika kepada Eulis dengan nada kesal sambil mencebikkan bibirnya gemas.

     Kemudian sang empu yang ditanya pun terkekeh, kadang dia selalu merasa gemas menghadapi temannya yang satu ini.

     "Teu aya nanaon, Rika. Tadi Eulis nuju fokus nonton nu nyanyi dipayun, tingali geura. Enakeun ih, nu nyanyina oge meuni kasep. Pokonamah ganteng, hahahaha."  ("Tidak ada apa-apa, Rika. Tadi Eulis lagi fokus nonton yang nyanyi di depan, lihat. Enak banget, yang nyanyinya juga ganteng. Pokoknya ganteng, hahahaha.") Balas Eulis sambil tertawa, membuat siapapun yang melihatnya akan terpana.

     Manis. Itulah satu kata yang menggambarkan diri Eulis. Tak dapat disangka, karena di sisi lain ternyata pria yang akrab disapa Maing itu melakukan hal yang sama seperti yang Eulis lakukan tadi. Ketika dirinya tampil tadi, ia selalu hilang fokus. Namun, kini ia tahu rupanya wanita yang ia dengar memiliki nama Eulis itu melihat kepada dirinya. Dan ya, dia merasa sekarang seperti jatuh sejatuh-jatuhnya pada pesona yang ditampilkan oleh wanita yang memiliki nama panjang Eulis Zuraidah itu.

     Fokus memandang wajah cantik yang mungkin akan menjadi wanitanya itu, ia tidak mendengar panggilan Zahir, rekan di tempat orkes musiknya.

     "Hei, Ismail!" Sapanya

     Namun rupanya sang empu yang dipanggil tak kunjung membalas. Ah bukan membalas, menoleh saja tidak.

     "Ismail Marzuki!" Panggilnya sekali lagi dengan menaikkan nada suaranya beberapa oktaf. Ia juga memanggil namanya dengan memakai nama lengkap Ismail sambil menepuk bahu Ismail dengan sedikit keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun