Mohon tunggu...
Diva Asfira Demokraty
Diva Asfira Demokraty Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Swim n sleep

You can change your mind and you can change your world

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Komponis Bersyair Dalam Nadi Indonesia

20 November 2021   21:31 Diperbarui: 21 November 2021   09:49 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ismail Marzuki (ke empat dari kiri belakang) bersama grup Lief Java. (Arsip Taman Ismail Marzuki) 

     Tiap malam Minggu, orkes Lief Java mengadakan siaran khusus dengan penyanyi antara lain Annie Landouw. Ismail malah jadi pemain musik sekaligus mengisi acara lawak dengan nama samaran "Paman Lengser" dibantu oleh "Botol Kosong" alias Memet.

     Karena Ismail sangat gemar memainkan berbagai jenis alat musik, suatu ketika ia diberi hadiah sebuah saksofon oleh kawannya yang ternyata menderita penyakit paru-paru.

     "Selamat Maing, kau kini telah tenar, kau sering muncul di radio. Aku selalu setia mendengarkan ocehanmu, haha. Kini, aku ingin memberikanmu sesuatu. Aku memiliki sebuah hadiah yang mungkin tidak seberapa, namun ku harap kau mau memainkannya untukku dengan alat itu." Ucap temannya, yang kala itu memberikan hadiah untuknya karena telah berhasil menjadi sosok yang sangat Ismail dambakan sedari kecil.

     Namun, beberapa saat kemudian temannya itu dikabarkan meninggal dunia di duga ia mengidap penyakit paru-paru. Entah penyakit paru-paru apa, namun sepertinya menular.

     Lalu, pada keesokan harinya ia konsultasi dengan dokter yang merawat temannya itu sekaligus dokter yang selalu ia datangi ketika sakit melanda. Dokter itu menjelaskan pada ismail,

     "Tuan, ini penyakit paru-paru yang bisa menular dari orang ke orang karena bakteri penyebab penyakit paru-paru ini dapat ditularkan." Ucap dokter yang sering ia datangi untuk berkonsultasi

     Seketika, ismail terkejut. Ternyata gejala-gejala yang ia alami selama ini merupakan tanda-tanda ia mengidap penyakit ganas tersebut.

     Kemudian, alat tiup yang temannya berikan tersebut ia musnahkan. Dan mulai saat itu pula, penyakit paru-paru mulai mengganggunya.

     Ketika Ismail Marzuki membentuk organisasi Perikatan Radio Ketimuran (PRK), pihak Belanda memintanya untuk memimpin orkes studio ketimuran yang berlokasi di Bandung (Tegal-Lega). Orkesnya membawakan lagu-lagu Barat.

     Pada periode ini, dia banyak mempelajari bentuk-bentuk lagu Barat, yang diubahnya kemudian diterjemahkannya ke dalam nada-nada Indonesia.

     Kemudian pada suatu waktu, terlihat Ismail datang dalam acara perayaan orkes musiknya yang di Bandung dengan gayanya yang senang tampil necis. Bajunya disetrika licin, sepatunya mengkilat dan ia senang berdasi, membuat siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta pada pandangan pertama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun