Mohon tunggu...
Diva Asfira Demokraty
Diva Asfira Demokraty Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Swim n sleep

You can change your mind and you can change your world

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Komponis Bersyair Dalam Nadi Indonesia

20 November 2021   21:31 Diperbarui: 21 November 2021   09:49 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ismail Marzuki (ke empat dari kiri belakang) bersama grup Lief Java. (Arsip Taman Ismail Marzuki) 

     Ismail Marzuki adalah seorang pejuang. Cintanya kepada Indonesia berkobar-kobar terus sepanjang masa.

     Setelah tamat MULO, Ismail Marzuki bekerja di Socony Service Station sebagai kasir dengan gaji 30 gulden sebulan, sehingga dia sanggup menabung untuk membeli biola. Sebegitu cintanya ia terhadap musik, sampai-sampai uang hasil ia bekerja pun masih ia tabung untuk membeli biola. Namun, setelah beberapa bulan ia bekerja menjadi kasir, ia rasa tidak cocok untuknya.

     Ia kemudian pindah pekerjaan dengan gaji tidak tetap sebagai Verkoper (penjual) piringan hitam produksi Columbia dan Polydor yang berkantor di Jalan Noordwijk (sekarang Jalan Ir. H. Juanda) Jakarta.

     Penghasilannya tergantung pada jumlah piringan hitam yang dia jual. Namun ternyata, pekerjaan ini hanya sebagai batu loncatan ke jenjang karier berikutnya dalam bidang musik. 

     Selama bekerja sebagai penjual piringan hitam, Ismail Marzuki banyak berkenalan dengan artis pentas, film, musik dan penyanyi. Diantaranya Zahirdin, Yahya, Kartolo, dan Roekiah (orangtua Rachmat Kartolo).

     Lalu, pada saat itupun ia diajak untuk memasuki perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saksofon, dan harmoniun pompa. Dari situ, kemampuan alami Ismail dalam bermusik semakin terasah pada usia 20-an. Kala itu, ia semakin berlatih dengan kemampuannya dalam menulis lagu.

     Beginilah ajakannya,

     "Halo, Tuan Ismail Marzuki, betul?" Tanya salah satu pemain musik sekaligus penyanyi yang tergabung dalam perkumpulan orkes musik Lief Java.

     "I..iyaa.. betul!" Jawab Ismail dengan gugup, mungkin dia merasa mimpi bisa berkenalan dengan mereka.

     "Kami disini bermaksud untuk menawarkan Anda bergabung dalam perkumpulan orkes musik Lief Java, saya melihat Anda sangat kompeten dalam bermusik. Apalagi untuk lagu yang pertama Anda ciptakan. Saya sangat kagum." Ujar dia, orang yang tadi mengajak ismail untuk bergabung dalam perkumpulan orkes musik.

     Ismail mendadak panas dingin, saking terkejutnya. Karena ia tiba-tiba di ajak untuk bergabung dengan mereka yang sangat hebat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun