Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Usai Wisudaku, Kau Kupanggil "Kakak"

27 Mei 2016   14:48 Diperbarui: 27 Mei 2016   17:44 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
srsht-kre.foto. pribadi

Di bangku pinggir lapangan basket Aris duduk sendirian. Androidnya dilihat. Tak ada tanda-tanda keempat temannya yang janjian datang. Tidak biasanya gank-nya berlaku demikian. Mungkin setelah hampir dua tahun semenjak lulus SMA mereka telah berubah, tak mengedepankan pemenuhan janji.

Taman sekolah, termasuk taman-taman di depan kelasnya sudah mengalami perubahan cukup banyak. Perlahan pandangan matanya menyusuri taman di depan kelas Salsabila. Ia membayangkan gadis itu sedang berjalan di sana, duduk di depan kelas, becanda di depan kelas.

Taman depan kelas Salsa. dok pri.
Taman depan kelas Salsa. dok pri.
“Ariiiis!” ada suara di belakangnya. Pemuda itu menoleh. Dadanya berdetak cepat. Ia ingat detakan itu pernah ia rasakan ketika Jumbara dulu. Detakan jantung yang aneh yang baru pernah ia rasakan.

“Sal.... Salsa!”

“Kamu Aris kan?”

“Bukan, ini halusnya!”

“Norak ah!”

“Kamu yang norak, sudah tahu ini aku, eh kok malah nanya.”

“Maksudnya sekarang kok beda.”

“Tambah item ya?”

“Nggak! Tambah ganteng! Hihihi....”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun