“Salsa.... hari ini aku bermimpi! Ini mimpi Salsa!” kata Aris dengan pandangan tegang.
“Ris, hari ini tunai sudah janjiku. Sebenarnya aku selalu mengungat janjimu. Dan kamu termasuk orang yang konsekuen pada janji Ris. Yaah walau hampir gagal!"
"Kapan?"
"Dulu di hari Minggu, di Smansa, sebelum ke Nera!"
"Oo iya."
"Kita baru merasakan bersalaman sejak kita SMA kelas X.”
“Iya Salsa, tapi aku mau tahu tentang Aji? Apa maksudnya?”
“Aji calon suami Nurul. Ia bahkan akan menikah, sebentar lagi, yaa, berkeluarga sambil kuliah.”
“Aji?”
“Iya Aji. Sejauh mana kamu mengenal Aji Ris?”
“Hampir tidak mengenal, yang aku tahu ia sahabat karibmu.”