Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Usai Wisudaku, Kau Kupanggil "Kakak"

27 Mei 2016   14:48 Diperbarui: 27 Mei 2016   17:44 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
srsht-kre.foto. pribadi

“Nah tuuh... makanya jangan hujan-hujanan. Mending berteduh di rumah penduduk tuh!”

“Iiiyaaa.. iyaaa... ke sana!” kata Aris smabil mengutuki diri sendiri dalam hati.

“Itu daun pisangnya pakai buat payung!”

“Iiii yaaa.... daun pisang ini sebenarnya ... untuk.... “

“Ya untuk payungan laaah!”

“Iya.”

“Aku duluan ya .... daaahhh!”

Aris sama sekali tak menyangka regu itu justru nekad berhujan-hujanan. Sambil melihat kepergian regu anak-anak putri SMP 13. Peduda kecil hanya bosa mendesah. Daun pisang di tangannya dilihat. Ia gemas. Daun pisang itu dirobek-robeknya. Belum puas sampai di situ, ia keluarkan belati. Tangkai daun pisang kemudian ia potong-potong kemudian ia lempar. Ia kesal sambil menjejak-jejakkan tanah. Untung teman-teman satu regunya tak ada yang melihat. Ia benar-benar tak bisa menciptakan sebuah sejarah baru : Memori Daun Pisang!

Ketika ia menjejak-jejak tanah becek berlumpur, sepatunya terkait kain yang basah dan kotor. Perlahan ia ambil benda itu. Ternyata setangan leher PMR warna biru. Aris mencari genangan air yang lebih banyak. Ia mencucinya. Matanya terbelalak. Di sana ada tertulis nama dengan bordiran benang emas.

“Salsabila .....” ia mengeja nama itu.

Mungkinkah itu nama gadis tadi? Pikirnya. Ia hanya berharap tipis. Namun menyimpan barang dengan nama yang jelas tentu akan mudah untuk dikembalikan. Serahkan ke panitia pasti akan diumumkan, pasti beres.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun