Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Usai Wisudaku, Kau Kupanggil "Kakak"

27 Mei 2016   14:48 Diperbarui: 27 Mei 2016   17:44 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
srsht-kre.foto. pribadi

“Aris adalah sahabatku, tetapi tidak seperti sahabat. Mau dilupakan tapi susah dilupakan. Sahabat semu yang tak pernah berbicara, apalagi saat kita masing-masing kuliah. Hanya sepuluh persen dari waktu yang disempatkan untuk kontak. Selebihnya tak tahulah....”

“Salsa.... sudahlah... ayo katakan nadzarmu.”

“Aku punya nadzar ... kalau aku wisuda, aku akan .... aaakaan.....” Salsabila terhenti bicara. Ia memandang Aris. Aris semakin penasaran.

“Salsa .... apa...”

“Aku... aku... akan.... aaah Ariiiis... maluuuuu! Nggak jadiiii...”

“Salsa.... ayolaahh... aku nggak apa-apa.”

“Kak Ariisss.....”

“Apa Salsa?”

“Maluuu...... itu nadzarku .... kalau wisuda aku mau panggil Aris dengan tambahan Kak! Boleh ya Kak?”

Aris diam. Ia pandangi Salsabila yang masih memandangnya meminta ijin. Tak dengan serta merta pemuda memberikan jawaban.

“Salsa, boleh aku potret kamu?” kata Aris mengalihkan perhatian dengan menyiapkan kamera.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun