“Yey, yang janji dulu siapa? Kamu kan?”
“Janji kan bisa dicabut!”
“Bukan dicabut, itu namanya ingkar.”
Hampir mendekati waktu lohor teman lainnya tak ada yang datang. Lingkungan sekolah di hari Minggu tak terlalu ramai. Hanya ada hingar bungar di lapangan basket depan. Di ruang lobby, lingkungan aula, graha OSIS tampak lengang. Hanya ada beberapa siswa yang bergerombol di beberapa tempat.
Beberapa saat keduanya ngobrol banyak hal, kini Aris mencoba bertanya yang lebih serius. Ini ia tanyakan karena menyangkut dirinya.
“Sal, masih ingat waktu kenaikan kelas X dulu nggak?”
“Yang mana? Kelas MIPA 2 atau MIPA 6?”
“Dua-duanya.”
“Apanya yang diingat.”
“Ini..... “ kata Aris sambil membuka jaketnya sedikit. Di saku banyunya menyembul kain warna biru. Melihat itu Salsabila tersenyum. Aris suka.
“Kau selalu membawa benda itu.”