Mohon tunggu...
Dian Kencana
Dian Kencana Mohon Tunggu... -

belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Nada dan Johan (Sebuah Cerpen)

19 Februari 2016   11:58 Diperbarui: 19 Februari 2016   11:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tentu saja. karena kaulah yang berada di tengah-tengah. Kaulah yang menjadi pusat dalam pusaran ini.” jawab Nada gusar. 

“Aku akan tetap bersikap seperti biasanya. Menjalani rutinitas seperti biasanya.” Kata Clara. 

“Kau benar-benar egois, Clara!” teriak Nada. Clara memandangnya kaget. Tidak pernah sebelumnya dia lihat Nada bersikap sekasar ini. 

“Kau tahu bagaimana aku melalui hari-hariku setelah pernikahanmu? Apakah kau tahu bagaimana aku selalu berusaha untuk tetap waras? Kau tahu apa saja yang ingin aku lakukan untuk menghilangkan rasa patah hatiku ini? apa kau tahu?!” 

“Nada.. aku..”

“Diam! Kau tidak pernah tahu, Clara. Tidak akan pernah tahu! Karena kau terlampau egois!”

“Nada.. kumohon berhentilah.” Pinta Clara. Air matanya makin menderas. 

“Berhenti menangis, Clara! Harusnya aku yang menangis, bukan kau!” sahut Nada sambil membuang muka. 

“Nada.. harusnya kau paham dengan posisi kita. Harusnya kamu menyadari siapa kita.” 

“Apa yang harus kupahami? Aku hanya tahu kalau aku mencintaimu. Tapi apa yang kudapatkan? Saat aku ingin berusaha untuk bangkit, lalu malah datang dengan air matamu itu.”

“Maafkan aku.. aku akan pergi menjauh dari kehidupanmu agar kau bisa hidup dengan lebih lega. Aku berjanji.” 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun