Mohon tunggu...
Dian Kencana
Dian Kencana Mohon Tunggu... -

belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Nada dan Johan (Sebuah Cerpen)

19 Februari 2016   11:58 Diperbarui: 19 Februari 2016   11:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa sudah lama? Maaf, aku tadi sedang mandi.” Kata Clara dengan menyesal. 

“Tidak apa-apa.” Dilihatnya Nada setengah basah.

“Hey, apakah di luar sana hujan?”serunya kaget. Dilihatnya di luar memang hujan deras. 

“Kau harus ganti baju. Ayo! Tidak boleh menolak! Bisa-bisa kamu sakit.” Lanjut Clara sambil menarik tangan Nada ke arah kamarnya. 

Nada sendiri hanya menurut. Bagaimana dia bisa berpikir jernih jika yang dilihatnya sekarang ternyata membuatnya sibuk mengatur hati? Ternyata Clara hanya menggunakan selembar kain handuk untuk membalut tubuhnya yang indah itu. 

Clara benar-benar terlihat begitu menggetarkan dengan penampilan seperti ini. sekalipun Nada sudah memejamkan matanya rapat-rapat, ternyata indera penciumannya tidak mau diajak bekerjasama. Bau harum tubuh Clara begitu membetot kesadaran Nada. Antara sadar tak sadar, dia masih berusaha untuk tetap menjaga kewarasannya. 

Ternyata seorang perempuan pun bisa sebegitu memesonakan sesama perempuan lainnya. Terlebih dengan perawakan Clara yang memang sanggup membuat setiap lelaki yang melihatnya tak berkedip: tinggi semampai dengan potongan tubuh yang indah serta kulit kuning langsatnya yang tampak kontras dengan warna hitam rambutnya. Belum lagi dengan wajahnya yang cantik..

ϙϙϙ

“Clara, kamu tinggal sendirian?”

“Begitulah. Orangtuaku sudah lama meninggal.” Katanya dengan nada sedih. 

“Ooh.. maafkan aku yang kurang sopan. Aku.. aku tidak bermaksud membuatmu sedih.” Kata Nada cepat-cepat. Clara menggeleng. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun