Mohon tunggu...
Dian Kencana
Dian Kencana Mohon Tunggu... -

belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Nada dan Johan (Sebuah Cerpen)

19 Februari 2016   11:58 Diperbarui: 19 Februari 2016   11:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dia hendak keluar, ternyata Nada melihatnya. Dengan wajah kaget, dia pandangi Johan. 

“Kau sudah lama berada di situ?” Tanya Nada dengan suara gemetar.

“Cukup untuk melihatmu menciumnya.” Jawab Johan wajah dingin. 

“Aku.. aku..” 

“Jadi ini sebabnya kau selalu menolak berkenalan dengan lelaki? Karena kau seorang …” tidak diteruskan kata terakhir itu. Nada pun tampak bersalah. Air matanya kian menderas. 

“Bisa kita bicara di luar saja?” 

ϙϙϙ

Suasana kantin rumah sakit itu tampak lenggang. Mereka berdua memilih sebuah tempat duduk di pojok agar pembicaraan mereka tidak didengar orang. 

“Sejak kapan kau menyukainya?”

“Aku.. aku..”

“Bicaralah terus-terang!” bentak Johan dengan suara tertahan. Nada menghela nafas berat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun