Mohon tunggu...
Asti Nirwani
Asti Nirwani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4 SMAN 1 PADALARANG

every day is a second chance.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bhumi Niscala

20 Februari 2022   21:49 Diperbarui: 20 Februari 2022   21:56 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ia menunggu bundanya ditangani lebih lanjut, ia selalu berdoa dan memohon supaya tidak terjadi apa-apa.

"Ya Tuhan selamatkan bidadari yang sangat hamba sayangi. Jangan ambil dia dari hamba"

"Pah, papah liat bunda kan ? Bunda lagi sekarat pah. Bunda lagi ditangani dokter. Senjani harus apa ? Senjani gak punya siapa-siapa lagi selain bunda, pah Senjani takut, Senjani gak kuat buat menjalani semuanya seorang diri" setelah itu ia kembali menangis rasa takut akan kehilangan orang yang ia sayangi itu selalu ia rasakan setiap hari.

Dokter sudah selesai menangani Dewi, Senjani langsung menghampiri bundanya itu lewat kaca.

Ia hanya bisa menatap bundanya karena semua tubuhnya dipasang alat-alat medis. 

Tak kuasa ia menahan semuanya.

"Bunda, tolong bertahan demi Senjani. Masih ada begitu banyak senja yang harus kita lalui. Masih ada permintaan bunda yang belum senjani penuhi. Masih banyak kebahagiaan yang ingin senjani salurkan ke bunda. Bun Senjani mohon untuk kali ini, tolong bertahan" setelah mengucapkan itu senjani tak mampu menahan semuanya lagi ia hanya bisa menangis tersungkur dilantai.

Tak ada siapa-siapa lagi disana hanya ada Senjani dan bundanya yang terpisah ruangan.

Tak disangka ternyata ada seseorang yang memperhatikan senjani, ia menghampiri senjani lalu memberinya sebotol air minum.

Senjani hanya menerima air minum itu dan ia tidak berniat untuk menanyakan siapakah orang yang telah memberinya air minum itu.

Hari pun terasa begitu cepat berlalu, hari ini tepat hari ketiga bundanya berada dirumah sakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun