Senjani ke sekolah dan Dewi ke kedai kopi.
Dewi hari ini tidak fokus bekerja, ia sedang mempertimbangkan keinginan putri semata wayangnya.
Disatu sisi ia takut kalau putrinya itu merasa kecapean, disatu sisi juga ia tidak ingin membatasi putrinya itu.
Dan sudah pasti malam ini Dewi akan mengirim email kepada Dean, dengan harapan semoga dibalasnya dimimpi.
Hari sudah mulai sore, Dewi pulang ke rumah tanpa menjemput putrinya terlebih dahulu karena putrinya akan ada perkumpulan terlebih dahulu.
Tidak lama kemudian Senjani datang dengan senyuman yang selalu mampu membuat suasana hati Dewi berubah.
"Akhirnya nyampe juga, asalnya mau bunda susul ke sekolah. Gimana hari ini ? Keliatannya cape banget"
"Hari ini emang cape banget bun, kumpul terus hari terakhir juga kan. Makanya cape banget"
"Oh iya buat masalah perizinan, aku harap bunda izinin ya. Soalnya aku pengen banget masuk ke organisasi ini hitung-hitung cari pengalaman."
"Nanti deh bunda obrolin dulu sama papah kamu" Dewi tersenyum, padahal hatinya ingin sekali menolak permintaan anaknya itu.
"Kalo gitu aku juga mau minta izin sama papah" langsung pergi sambil ketawa karena baru kali ini Senjani mengikuti kelakuan bundanya.