Mohon tunggu...
Asti Nirwani
Asti Nirwani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4 SMAN 1 PADALARANG

every day is a second chance.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bhumi Niscala

20 Februari 2022   21:49 Diperbarui: 20 Februari 2022   21:56 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi tidak terlihat bahagia juga, tatapannya sangat sendu.

Tiba-tiba seorang pria yang cukup tinggi dan berkulit sawo matang menghampiri senjani.

"Mawar udah belum ngobrolnya ? Jangan sampai terlambat soalnya pesawatnya jam 5" memang masih ada dua setengah jam lagi untuk ke jam 5, tapi alangkah baiknya tidak terlalu mepet.

"Bunda sama papah sebenarnya senjani mau minta izin sama kalian. Senjani ngambil beasiswa ke Singapura supaya Senjani bisa sah jadi dokter. Maaf ya terlalu tiba-tiba, tapi senjani baru bisa bilang sekarang" senjani tersenyum sangat cantik dan sedikit bersemangat dalam ucapannya itu.

Sebelum benar-benar pergi dari hadapan kedua orang tuanya, senjani meletakan dua buket bunga yang selalu menjadi favorite keduanya.

"Mawar ayo ini udah jam 3" ucapnya sedikit tegas.

"Iya sebentar" jawab senjani sedikit kesal.
Karena sudah sedikit kesal, pria itu menghampiri senjani lebih dekat lagi.

Tak disangka tiba-tiba dia jongkok disamping makam kedua orang tua senjani.

"Tante, om tenang aja anak tante sama om bakal bakal aman sama aku. Aku yang bakal jagain dia soalnya kita satu kampus. Dan satu lagi buat om, izin ya om, buat aku masuk kedalam kehidupannya" kalimat terakhir dari pria itu mampu membuat senjani melotot karena kaget, ia tidak menyangka kalau temannya ini bakal melakukan hal itu.

"Ngapain ngomong kayak gitu didepan bunda sama papah ?" Senjani bertanya dengan nada yang ketus dan muka yang ditekuk karena ia merasa bahwa temannya ini aneh.

"Gak kenapa-kenapa" jawabnya sambil memegang kepala bagian atas Senjani yang diiringi dengan tatapan hangat dan senyuman manisnya itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun