Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Teori Ekspektasi Baru Bagi Kebijakan Publik

25 November 2024   15:54 Diperbarui: 29 November 2024   22:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengelolaan ekspektasi pada tingkat individu dapat menghasilkan pola emergen di tingkat populasi. Misalnya, jika banyak individu dalam masyarakat berhasil mengelola ekspektasi mereka secara efektif, ini dapat meningkatkan produktivitas dan stabilitas sosial-ekonomi.

  • Di sisi lain, ekspektasi kolektif yang tidak realistis (misalnya, selama gelembung ekonomi) dapat menyebabkan instabilitas sistemik yang memengaruhi I, U, dan E secara keseluruhan.

  • Contoh:

    Selama periode ekonomi booming, ekspektasi tinggi yang tidak realistis terhadap pertumbuhan pendapatan dapat menciptakan ketidakstabilan jangka panjang, seperti yang terlihat dalam krisis keuangan global 2008.

    4. Dinamika Titik Keseimbangan (Equilibrium Dynamics)

    CAS tidak mendukung konsep keseimbangan statis; sebaliknya, sistem beroperasi dalam kondisi keseimbangan dinamis. Relevansi terhadap teori kami adalah:

    1. Titik keseimbangan antara I, U, dan E bukanlah titik tetap, melainkan berubah seiring waktu akibat adaptasi dan perubahan lingkungan eksternal.

    2. Sistem yang sehat adalah sistem yang mampu mengelola perubahan ini melalui fleksibilitas ekspektasi.

    Contoh:

    Dalam kondisi I rendah/U rendah, individu yang mampu mengelola ekspektasi mereka dapat mendorong sistem menuju keseimbangan baru, seperti peningkatan utilitas jangka pendek (melalui penyesuaian ekspektasi) atau pendapatan jangka panjang (melalui tindakan proaktif).

    5. Umpan Balik dan Jalur Sejarah (Path Dependency)

    HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun