Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Presiden Prabowo Mengelola Ekspektasi Rakyat

25 November 2024   15:54 Diperbarui: 25 November 2024   16:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

CAS menekankan bahwa entitas dalam sistem kompleks mampu beradaptasi terhadap lingkungan untuk bertahan dan berkembang. Relevansinya terhadap teori kami adalah:

  1. Ekspektasi (E) bertindak sebagai mekanisme adaptif utama yang memungkinkan individu atau entitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pendapatan atau utilitas.

  2. Adaptasi ekspektasi terhadap kondisi I dan U dapat menciptakan keseimbangan dinamis yang membantu individu mencapai kepuasan jangka pendek (U tinggi) dan peluang pendapatan jangka panjang (I meningkat).

Contoh:

Dalam kondisi pendapatan rendah (I rendah), seseorang dapat menyesuaikan ekspektasi mereka untuk menghargai hal-hal non-material, seperti hubungan sosial, yang menghasilkan utilitas tinggi (U tinggi). Strategi ini memungkinkan individu untuk bertahan dalam kondisi sulit sambil memanfaatkan peluang jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan.

3. Emergensi dalam Hubungan I, U, dan E

CAS menunjukkan bahwa pola-pola makro dalam sistem kompleks (seperti stabilitas ekonomi atau kesejahteraan individu) muncul dari interaksi mikro antar agen. Dalam teori ini:

  1. Pengelolaan ekspektasi pada tingkat individu dapat menghasilkan pola emergen di tingkat populasi. Misalnya, jika banyak individu dalam masyarakat berhasil mengelola ekspektasi mereka secara efektif, ini dapat meningkatkan produktivitas dan stabilitas sosial-ekonomi.

  2. Di sisi lain, ekspektasi kolektif yang tidak realistis (misalnya, selama gelembung ekonomi) dapat menyebabkan instabilitas sistemik yang memengaruhi I, U, dan E secara keseluruhan.

Contoh:

Selama periode ekonomi booming, ekspektasi tinggi yang tidak realistis terhadap pertumbuhan pendapatan dapat menciptakan ketidakstabilan jangka panjang, seperti yang terlihat dalam krisis keuangan global 2008.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun