CAS menekankan bahwa entitas dalam sistem kompleks mampu beradaptasi terhadap lingkungan untuk bertahan dan berkembang. Relevansinya terhadap teori kami adalah:
Ekspektasi (E) bertindak sebagai mekanisme adaptif utama yang memungkinkan individu atau entitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pendapatan atau utilitas.
Adaptasi ekspektasi terhadap kondisi I dan U dapat menciptakan keseimbangan dinamis yang membantu individu mencapai kepuasan jangka pendek (U tinggi) dan peluang pendapatan jangka panjang (I meningkat).
Contoh:
Dalam kondisi pendapatan rendah (I rendah), seseorang dapat menyesuaikan ekspektasi mereka untuk menghargai hal-hal non-material, seperti hubungan sosial, yang menghasilkan utilitas tinggi (U tinggi). Strategi ini memungkinkan individu untuk bertahan dalam kondisi sulit sambil memanfaatkan peluang jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan.
3. Emergensi dalam Hubungan I, U, dan E
CAS menunjukkan bahwa pola-pola makro dalam sistem kompleks (seperti stabilitas ekonomi atau kesejahteraan individu) muncul dari interaksi mikro antar agen. Dalam teori ini:
Pengelolaan ekspektasi pada tingkat individu dapat menghasilkan pola emergen di tingkat populasi. Misalnya, jika banyak individu dalam masyarakat berhasil mengelola ekspektasi mereka secara efektif, ini dapat meningkatkan produktivitas dan stabilitas sosial-ekonomi.
Di sisi lain, ekspektasi kolektif yang tidak realistis (misalnya, selama gelembung ekonomi) dapat menyebabkan instabilitas sistemik yang memengaruhi I, U, dan E secara keseluruhan.
Contoh:
Selama periode ekonomi booming, ekspektasi tinggi yang tidak realistis terhadap pertumbuhan pendapatan dapat menciptakan ketidakstabilan jangka panjang, seperti yang terlihat dalam krisis keuangan global 2008.