Mohon tunggu...
Rahma Nadia
Rahma Nadia Mohon Tunggu... Akuntan - tpwk

treat people with kidness

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

(Bukan) Reinkarnasi

6 Februari 2021   11:31 Diperbarui: 6 Februari 2021   11:40 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aiqal diam, tidak menanggapi ucapan Alissa. Keheningan menyelimuti mereka beberapa saat sebelum Alissa kembali bersuara. "Sekarang aku setuju sama teori evolusi Darwin."

Aiqal terdiam, siap mendengarkan apa yang akan dikatakan perempuan itu. "Makhluk hidup yang nggak mampu beradaptasi dengan lingkungannya, lama-kelamaan akan punah. Semua makhluk hidup bersaing untuk mempertahankan hidupnya."

Kali ini Aiqal mencoba menimpali ucapan Alissa. "Dalam kehidupan pasti akan selalu ada persaingan. Kemampuan setiap orang juga berbeda-beda, akan ada yang menang dan ada juga yang gagal."

"Aku ... Rasanya aku nggak bisa beradaptasi di kehidupan Alissa," ia menunduk. "Aku nggak bisa kalau harus terus-terusan jadi orang lain."

Aiqal mengerti apa yang tengah perempuan itu rasakan. Tapi mau bagaimana lagi? Kalaupun Alissa mengatakan kebenarannya, belum tentu semua orang dapat menerimanya. Bahkan, dirinya sendiri masih belum menganggap sepenuhnya bahwa perempuan itu Maura, bukan Alissa.

"Aku capek! Aku capek harus rajin belajar, dapat peringkat yang tinggi. Cuma buat kalian semua merasa bahwa aku adalah Alissa."

Alissa tidak perduli dengan kalimatnya yang membuat ia menjadi terlihat begitu menyedihkan. Yang Alissa inginkan adalah kembali kepada kehidupannya yang dulu. Ia merindukan keluarganya disana.

"Aku yakin kamu bisa. Bisa meraih peringkat seperti keinginan kamu dan Mama kamu. Pelan-pelan, kamu bisa menceritakan semuanya. Walaupun nggak mudah untuk Mama kamu menerima bahwa kamu bukanlah Alissa. Tapi aku yakin, kamu bisa menjadi anak yang Mama kamu inginkan. Sebagai Maura, bukan Alissa."

"Makasih. Aku harap kamu juga bisa memandangku sebagai Maura. Bukan Alissa," Aiqal tertegun mendengarnya. Namun, ia berusaha untuk tetap tersenyum dan mengangguk mengiyakan perkataan Alissa.

...


Malam ini Alissa belajar seperti biasanya. Namun tetap saja, pikirannya tidak fokus pada materi yang sedang ia pelajari. Ia masih bingung, harus dengan cara apa agar ibunya percaya bahwa dirinya bukanlah Alissa. Karena kalau ia tidak jujur, ibunya pasti akan terus menekan dirinya berada pada peringkat ke tiga.

"Alissa ... "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun