Mohon tunggu...
Rahma Nadia
Rahma Nadia Mohon Tunggu... Akuntan - tpwk

treat people with kidness

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

(Bukan) Reinkarnasi

6 Februari 2021   11:31 Diperbarui: 6 Februari 2021   11:40 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan Alissa. Diam-diam ia mengulum senyumnya. Entah, perasaan seperti apa yang tengah ia rasakan saat Aiqal mengatakan hal itu. Memang benar, hanya dialah laki-laki yang ada di kehidupannya. Ayahnya? Pria itu pergi bersama wanita lain karena ibunya yang terlalu sibuk dengan pekerjaan.

"Berisik, Aiqal!"

"Kenapa? Kamu juga mau kan?" ya, memang benar. Dari dulu, tapi setelah kehadiran Saras, Alissa tidak lagi berharap lebih kepada lelaki itu. Tapi itu Alissa. Bukan Maura. Namun entah kenapa, Maura merasakan apa yang Alissa rasakan. Apakah karena dalam cerita ini alurnya sudah ditentukan? Atau tanpa ia sadari, perasaan itu juga mulai muncul saat sejak pertama kali ia menginjakkan diri di dunia fiksi ini.

Alissa mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, dan ternyata berhasil. Mudah sekali mengalihkan Aiqal. Pikirnya. "Ekhm, itu obat apa?"

"Oh, ini vitamin. Akhir-akhir ini lagi sering banget cepat lelah, makanya minum ini. Kamu mau?" tangannya yang memegang obat tersebut disodorkan pada alissa. "Nggak, makasih."

"Oh iya! Besok kamu ikut nonton pertandingan basket ya, sama Saras," pinta Aiqal.

"Nggak mau, males. Aku mau belajar. Bentar lagi kan UN," jawab Alissa.

"Tumben banget belajar, biasanya juga-" ucapannya terhenti saat melihat Alissa memejamkan tatapannya. "Iya ... Maaf, aku, aku belum terbiasa sama Maura."

"Oke, aku nonton." Aiqal memincingkan matanya. "Serius? Katanya nggak mau."

"Iya! Aku, ke kelas duluan," putus Alissa. Sebenarnya Alissa sedikit merasa sedih saat ia tahu kalau Aiqal belum terbiasa dengan Maura yang ada pada diri Alissa. Apa mungkin semua tindakan Aiqal kepadanya, hanya karena Aiqal masih menganggap dirinya adalah Alissa. Bukan Maura. Tapi, untuk apa juga Maura memikirkan hal ini? Toh, dirinya memang hanya menumpang di dalam raga Alissa.

...

Seperti apa yang sudah Alissa katakan, hari ini ia akan menonton pertandingan basket bersama Saras. Disinilah mereka sekarang, di lapangan basket SMA Gintira Biaksara. Pertandingan ini dilakukan hanya untuk mengukur sejauh mana kemampuan mereka. Tidak ada piala, tidak ada medali, tidak ada penghargaan apapun dari pertandingan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun