Alissa segera menghampiri rumah itu. Mengetuk pintunya beberapa kali dan sesekali membunyikan bel yang terletak di samping pintunya. Tak lama, pintu pun terbuka. Menampilkan seorang wanita paruh baya dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Hai bi Asri! Aiqal nya ada?"
"Den Aiqal belum pulang, non."
"Belum pulang? Memangnya dia kemana?" wanita paruh baya itu sama bingungnya dengan Alissa. "Bibi juga nggak tahu. Tadi pagi sih, pamitnya mau ke sekolah. Ada apa ya, non?"
Alissa semakin bingung. Aiqal sama sekali tidak ada di sekolah. Bahkan, ia melihat sendiri papan absen di depan kelas Aiqal. Disana tertera nama Aiqal dengan keterangan Alfa. "Ah, nggak bi. Kalau gitu Alissa pamit ya," bi Asri pun hanya mengangguk.
Alissa kembali menuju rumahnya. Namun, seseorang menghentikan langkahnya. "Kamu kemana aja?"
...
Hari ini adalah pengumuman hasil Try Out yang terakhir. Sebagian siswa menatapnya dengan penuh tanya dan keheranan. Alissa sudah tahu alasannya. Ia yakin, peringkat yang ia tempati tidaklah sama buruknya dengan Try Out kemarin. Alissa sendiri belum berani melihat hasilnya. Ia berniat untuk melihatnya sepulang sekolah. Dimana siswa sudah tidak lagi mengerumuni papan pengumuman. Seperti semut yang sedang mengerumuni gundukan gula.
"Sa! Kamu belum lihat hasilnya?" Saras datang menghampirinya. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban. "Kenapa peringkat kamu selalu turun akhir-akhir ini?"
"Belum hoki kali," jawab Alissa santai.
"Serius, Sa! Kalaupun kamu lagi nggak hoki, nggak mungkinlah dapat peringkat segitu."
"Ya, aku nggak tahu. Udah deh, yang turun kan peringkat aku. Nggak ngaruh juga buat kamu," benar juga kata Alissa. Tapi bagaimana pun juga Saras tetap penasaran. Hal apa yang mengganggu Alissa, sampai-sampai perempuan itu tidak pada posisinya di dua Try Out terakhir ini.