Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penunggu Jalan Angker

23 Januari 2015   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Kamu lapar ? " kata wanita itu .

" I-i-ya , mbak . " Ade menjawab agak terbata . Ia tersentak karena suara wanita itu . Dia berharap semoga saja dirinya tidak tertangkap basah sedang mengagumi keindahan tubuh wanita itu .

Wanita itu pergi ke dapur , berbalik badan , membelakangi Ade . Sebentar saja , wanita itu sudah datang membawa sepiring nasi , lauk pauk serta segelas air putih , semua lengkap .

" Ini silakan dimakan . "

" Terimakasih . "

Tanpa rasa ragu , Ade menyantap hidangan yang sudah disuguhkan padanya .

" Jangan panggil saya mbak , panggil saja saya Wina . Ngomong - ngomong namamu siapa ? " ujar wanita itu .

" Namaku Ade . Ade Nugraha . " jawab Budi setelah ia memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya .

Wina menarik kursi yang berada di meja makan itu dan duduk berhadapan dengan Ade . Melihat Wina berada di hadapannya , membuat Ade jadi salah tingkah .

" Loh , k'napa bengong mas ? "

" Enggak , aku juga terpesona sama kecantikan kamu aja , Win . " Ade menanggapi pertanyaan Wina dengan sedikit godaan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun