Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penunggu Jalan Angker

23 Januari 2015   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Ini ibu nak , tenanglah . " Shandy , ibunya Ade , berusaha menenangkan putranya yang terlihat gelisah dan meracau tak karuan . Air matanya mulai menetes dari pelupuk matanya membasahi pipinya yang kering itu .

Lagi , kuntilanak itu terus menyeriangi sambil mendekat ke arahnya .

" SETAN BU ! ADA SETAN DI BELAKANG IBU ! USIR DIA IBU , USIRRR !!! " pekiknya semakin menjadi - jadi saat kuntilanak itu makin medekat , Ade melompat dari sofa dan menjerit - jerit histeris menuju luar rumah .

Melihat keadaan Ade yang mengkhawatirkan , mereka berlari menyusul Ade . Mereka tak ingin Ade melakukan sesuatu di luar kesadarannya .

Sejak peristiwa itu , Ade mengalami penyakit jiwa yang berat , sejenis schcoferniza membuat dia tak bisa membedakan mana kenyataan mana ilusi . Ade selalu menejerit - jerit tak karuan , ia mengatakan bahwa dirinya selalu dikejar - kejar oleh makhluk - makhluk halus tak kasat mata . Mereka tak tahu ,  sampai kapan Ade harus mengalami penderitaan s'perti ini , ibundanya s'lalu berdoa untuk kesembuhan anaknya , mungkin sampai ajal menjemput nyawa anaknya ...

The end

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun