Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penunggu Jalan Angker

23 Januari 2015   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Wajah saya tidak ada . " sahut lelaki itu sambil membalikkan badannya .

Belum hilang rasa shock bertemu dengan kuntilanak , dirinya harus bertemu dengan makhluk halus berwajah rata . Habis jatuh tertimpa tangga , kesialan yang dialaminya seperti tiada habisnya . Bibirnya kelu tak sanggup mengeluarkan kata - kata untuk mengekspresikan kengerian yang mengelilinginya . Ingin sekali beranjak dari sana , kakinya membeku , seluruh sendi - sendinya mati . Tak satu gerakan pun bisa ia lakukan . Kaku .

Bola matanya melirik lagi sosok kuntilanak yang mengejar kini sudah ada di belakangnya . Tersirat rasa puas , bisa bertemu dengan 'mangsa'nya lagi . Kuntilanak itu tersenyum ngeri , sekarang ia terkepung . Ade hanya bisa terkencing - kencing menahan ketakutan yang kini berkali - kali lipat di dadanya .

" Aaaaaaaaaaaaaa .... " pekiknya meledak dan tubuhnya ambruk di atas tanah .

Paginya , Aldo sedang mengayuh sepeda onthelnya menuju ke sawah . Ia terperanjat melihat temannya , Ade , tertelungkup di atas tanah .

" De ?! Bangun , De ! " jeritnya sambil menepuk pipi kiri dan kanan temannya , namun ia tak kunjung sadarkan diri .

Kemudian , Aldo dan satu orang yang dijumpainya , memapah Ade menuju rumahnya yang berjarak 300 meter dari jalan itu .

Tiba di rumahnya , ibunya histeris mendapati anaknya tak sadarkan diri . Aldo menyuruh ibunya Ade membawa air hangat dalam baskom beserta kain kompres karena Aldo merasakan badan Ade yang begitu dingin karena tergeletak di jalan semalaman .

Rina yang mengetahui abangnya sudah berada di rumah , mendatangi abangnya yang masih pingsan diletakkan di ats sofa ruang tamu . Ibunya sedang mengompres kening dan leher anaknya berulang kali sampai ia siuman .

Sudah 5 menit berlalu dan akhirnya Ade sadarkan diri .

" SETAN ! SETAN ! " Ade memekik keras melihat kuntilanak yang dijumpainya tadi malam berada di belakang ibunya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun