Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penunggu Jalan Angker

23 Januari 2015   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikirannya kalut . Ia tak tahu lagi bagaimana caranya meloloskan diri makhluk itu . Tak sengaja , Hembusan angin malam membuat jendela yang berada di samping pintu terbuka lebar . Ia tak ingin menyiakan kesempatan itu langsung menaiki jendela dan melompat keluar .

Di luar , Ade masih berlari - lari pontang panting . Rumah sederhana itu menghilang sekejap mata memandang . Yang ada hanya hamparan kebun singkong yang menjulang tinggi dan ia berada di dalamnya . Ade masih terus berlari kocar - kacir , menghindar dari kejaran makhluk halus itu . Ia tak memperdulikan di mana ia letakkan sepeda motornya , bisakeluar hidup - hidup dari kebun itu sajasudah suatu keajaiban .

" Hihiihiiiiii ...." suara cekikikan itu masih saja terdengar sedangkan Ade masih bergumul , menerobos kerasnya batang singkong yang menghantam tangan dan badannya . Rasa sakit di tubuhnya sudah menjelma menjadi kekalutan tiada banding , hanya Ade yang bisa merasakannya .

" Tolong ! tolong ! " Ade menjerit barangkali ada seseorang yang tengah berjalan mendengar suaranya dan berniat menolongnya .

Ade sudah keluar dari kebun itu . Napasnya tersengal , keringat dingin mengucur deras dari dahinya , matanya nanar menatap sekitarnya , remang - remang . Matanya tak sengaja tertuju pada sosok laki - laki yang sedang berjalan membelakanginya .

" Hey , tungggu ! " senggaknya sambil berjalan menghampiri sosok itu .

" Apa kau tahu di mana jalan menuju Desa Karang Sari ? " tanya Ade pada lelaki itu .

" Saya tidak tahu . " singkatnya .

" Kau tidak punya sopan santun ya ?! Kalau ditanya, wajahmu menghadap ke orang yang menanya dong , bukan malah membelakangi . " senggak Ade .

" Maaf bang , bukannya saya tidak sopan , tapi ... "

" Tapi apa ?! " senggaknya lagi .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun