Ade makin penasaran dengan apa yang hendak dikatakan Wina dan berharap bisa mendapatkan jawaban tepat dari dirinya .
" Sekarang dia berada di hadapanmu ... " Wina menunjukkan seringainya yang menyeramkan itu .
Ade terlonjak mendengar jawaban Wina . Ia tak menduga kalau korban pemerkosaan dan pembunuhan yang diceritakannya kini ada di hadapannya . Saat ia kembali melihat makanannya , secara gaib , nasi , lauk - pauk , dan sayuran di piring sekejap berubah menjadi tanah hitam , batu kerikil dan sekumpulan cacing yang menggeliat di dalam tanah itu . Sadar makanan yang ia makan t'lah berubah , Ade mulai merasakan mual - mual. Ia tak bisa membayangkan kenapa ia bisa memasukkan benda menjijikkan itu ke dalam perutnya . Ade memukul - mukul perutnya supaya makanan yang ia makan keluar , namun usaha percuma .
Dilihatnya , air minum dalam gelas itu juga berubah menjadi darah berbau amis yang menyengat penciumannya . Ade terbatuk - batuk dan mengeluarkan muntahan kerikil , tanah , dan cacing yang masih menggeliat geli . Ade menangis sejadinya , mengutuki diri kenapa ia terpedaya oleh ajakan wanita tersebut .
Melihat Ade yang kewalahan , Wina tertunduk dan tertawa terbahak - bahak , suara tawanya membuat nyali Ade semakin menciut .
" HAHAHAHAHAHAAAA "
Wina mendongakkan wajahnya , tak terlihat lagi paras wajah cantik dan ayu , sekarang yang ada kulit wajah yang sudah membusuk dan mengelupas serta bola mata yang hanya terlihat bagian putihnya saja .
" Mau kemana kau ?!! " desisnya dari bibir pucat itu .
Ade bangkit dan beralih menuju pintu keluar . Terkunci . Dia menggedor - gedor dan menobrak pintu , berharap ia tak ingin berlama - lama tinggal bersama makhluk yang menyeramkan itu .
" BUKA ! BUKAAA!!! "Ade menjerit , tangannya tak henti - henti memukul pintu . Sementara itu , makhluk menyeramkan itu sudah semakin mendekat , terus mendekat . Ia melayang sambil memberikan seringai lebar pada Ade .
" Mau kemana , bang ?!!Temani adek di sini . Adek kesepian ... Hihihiiiii !! "