Faktor individu pada dasarnya melekat pada diri individu tersebut, namun ada pula yang dapat dibina dan dikembangkan secara optimal sehingga akan berdampak pada meningkatnya kapasitas diri dan perbaikan organisasi/perusahaan. Faktor tersebut merupakan skill, knowledge, dan attitude yang dapat diperbaiki melalui jalur formal maupun informasi.Â
2. Leadership FactorsÂ
Gaya kepemimpinan dan strategi seorang pemimpin akan berdampak pada kinerja pegawai. Seorang pimpinan yang melakukan pembinaan, pengarahan, berkomunikasi, atau memberikan dukungan, akan berdampak pada perilaku kinerja pegawainya.Â
3. Team FactorsÂ
Sebuah kelompok kerja harus dijadikan peluang atau manfaat untuk saling memperbaiki dan meningkatkan kompetensi, persaingan yang sehat, dan perwujudan gagasan serta ide yang dapat membawa organisasi/perusahaan ke arah yang lebih maju.
 4. System FactorsÂ
Faktor ini dapat mempengaruhi kinerja seperti fasilitas kerja, prosedur kerja, dan desain pekerjaan (job design). Fasilitas kerja yang mencukupi dari aspek kuantitas dan memadai dari aspek ketenologian sangat menunjang upaya pencapaian tujuan organisasi.
5. Contextual (situasional) FactorsÂ
Faktor situasional berkaitan dengan: Pertama, Faktor Internal organisasi, seperti budaya kerja sebagai perekat yang menyatukan organisasi bersama dengan manajemen kinerja. Kedua, Faktor Eksternal organisasi.
 Tujuan Budaya Kerja Putranti et al menyatakan tujuan budaya kerja adalah :Â
1. Untuk meningkatkan kualitas kerja.Â