“Baiklah, aku sadar ini kesalahanku. Aku mau kita jalani bersama hidup ini.” Ucap Mike.
“Serius Mike. Ini artinya kamu siap tanggungjawab?” Tanya Glenca.
“Ya, dengan caraku. Tolong kamu ambilkan cek aku dan tulis berapa nominal yang kamu mau.” Jawab Mike.
“Cek? For What?” Tanya Glenca.
“Aborsi. Aku minta kamu gugurkan kandunganmu dan kita akan hidup dengan tenang.” Jawab Mike.
“Aborsi? Mike, memang di luar sana banyak single parent tapi setiap anak yang lahir karena “accident” ingin melihat orangtuanya bersama. Aku hanya ingin kamu menjadi bagian dari hidupku dan calon bayiku. Aku hanya ingin pertanggungjawaban kamu.” Balas Glenca.
“Nope. I don’t wanna be of your part and I don’t wanna take a responsibly for that baby. Anggap aja ketika anak itu lahir, dia lahir tanpa ayah.” Ucap Mike.
“Aku nggak akan menulis cek itu dan kamu ingat Mike, hukum dan karma itu sama adilnya. Siapa yang menabur, dia yang akan menuai hasilnya.” Tegas Glenca.
Glenca pun meninggalkan ruangan Michael dan di saat yang bersamaan ia berpas-pasan dengan Anne yang masuk ke ruangan Michael dengan tersenyum, Glenca menatapnya dan berhenti di depan ruangan Michael. Anne pun masuk ke ruangan Michael dan mengabarkan bahwa ia positif hamil.
“Honey, I’m Pregnant. Aaaaaaa, aku nangis sayang.” Ucap Anne.
“Seriously?” Tanya Mike sambil kegirangan.