“Hmm, aku ada urusan sama klien.” Jawab Mike.
“But, It’s Sunday, Mike. Siapa klien yang janji sama kamu di hari Minggu?” Tanya Glenca.
“Ya… Ada. Ada Glen, you must know about our job and I hope you’ll understand.” Jawab Mike.
“Are you lying to me? Karena aku ngeliat kamu dari balkon kayaknya kliennya spesial ya, sampe hubungin kamu pagi banget Mike trus bikin kamu ketawa.” Tanya Glenca.
“Stop, Stop Glenca. Kamu bukan anak kecil mesti ditemenin mulu. Kamu udah dewasa dan kita gak ada komitmen untuk mencintai sama sekali.” Jawab Mike.
“Oh iya, aku emang anak kecil, aku ngeliat mama aku ngebunuh papa aku dan setelahnya mama aku bunuh diri dan aku gak merasa hidup, jadi wajar kan kalo aku manja & caper sama kamu. But you, without you I can’t feel my face again.” Balas Glenca.
“Oh, I’m sorry to hear that. Tapi, aku batalin janji aku karena aku ngerasa kalau cinta dan komitmen itu masih ada dalam diri aku dan ya, aku berbohong, yang menelponku tadi adalah Anne, istri aku. Sekarang aku mau tanya sama kamu, dimana HP aku saat Anne nelpon aku? Karena dia nelpon aku disaat aku kecelakaan.” Tanya Mike.
“Aku, HP kamu ada di aku. Aku ngelakuin itu biar siapapun gaada yang tau keadaan kamu. Hanya aku, hanya aku yang kamu harus tau, bukan mereka dan bukan istrimu”. Jawab Glenca.
“Stop, Stop Glenca. I think is enough, kamu mesti periksa kejiwaan kamu dan jangan halangi aku buat aku mengemas pakaianku.” Tegas Mike.
Disaat Michael sedang mengemas pakaiannya ke dalam koper, Glenca seketika mengambil pisau dapur dan melukai nadi tangannya dengan pisau dapur tersebut, sambil menahan kesakitan ia berjalan ke Michael.
“Mike, are you sure for leaving me alone?” Tanya Glenca.