Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Bayang-Bayang Penyesalan

13 Juni 2024   10:51 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:45 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat matahari mulai terbenam, Maya kembali ke apartemennya. Di perjalanan pulang, dia merenungi semua yang telah dia lalui hari itu. Setiap tempat yang dia kunjungi memberinya kekuatan baru untuk menghadapi masa lalu dan melangkah maju.

Ketika sampai di apartemen, Maya menemukan sebuah surat yang tergeletak di depan pintunya. Surat itu dari Arga. Dengan hati-hati, Maya membuka surat tersebut dan mulai membacanya.

Dear Maya,

Pertama-tama, terima kasih karena telah memberiku kesempatan untuk berbicara kemarin. Aku tahu bahwa rasa sakit yang kita alami bukanlah sesuatu yang mudah untuk dihadapi. Aku ingin kau tahu bahwa aku sangat menyesal atas semua yang terjadi.

Aku tidak berharap kita bisa kembali seperti dulu, tapi aku berharap kita bisa menemukan cara untuk berdamai dengan masa lalu kita. Aku ingin kau tahu bahwa aku selalu mengingatmu dengan penuh kasih sayang dan penyesalan.

Jika kau siap, aku ingin kita berbicara lagi. Tidak harus segera, tapi kapan pun kau merasa siap. Aku akan selalu ada di sini untukmu.

Dengan penuh harap,

Arga

Maya menutup surat itu dengan hati yang berdebar. Dia merasakan campuran emosi yang kompleks -- kebahagiaan, kesedihan, harapan, dan ketakutan. Tapi di balik semua itu, ada keinginan untuk memberikan kesempatan kedua. Tidak hanya untuk Arga, tetapi juga untuk dirinya sendiri.

Malam itu, Maya duduk di dekat jendela, memandangi langit malam yang cerah. Dia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang dan penuh dengan tantangan. Tapi untuk pertama kalinya, dia merasa siap untuk melangkah maju, untuk membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Dengan hati yang lebih ringan, Maya mengambil teleponnya dan mulai mengetik pesan kepada Arga. "Arga, terima kasih atas suratmu. Aku butuh waktu, tapi aku ingin kita bicara lagi. Mari kita temui dan hadapi semua ini bersama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun