Mohon tunggu...
Acep Yayan XII MIPA 4
Acep Yayan XII MIPA 4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kelas 12 mipa 4

Gak ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Persahabatan Tanpa Persyaratan

25 Februari 2022   13:41 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:51 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Di depan kelas 7a-1 banyak orang kayak ada keributan. Penasaran, langsung saja mendatangi kerumunan anak anak kelas 7a-1.

Disana ada cewek, rambut nya di kepang, pake kacamata, bawa buku dia kayak mencerminkan bahwa dia anak culun. Di musuhi sama anak anak kelas 7a-1. Terus ada juga anak cewek yang melindunginya sambil nge bela dia. Penasaran ada apa sih sebenarnya.

Engga lama kemudian salah satu cowok temen sekelas, lempar botol air minum ke dia. Sontak respon kasihan sama dia. Ternyata emang benar dia lagi di bully sama anak anak cowok kelas nya. Aku coba bela sebagai cowok satu satu nya yang bela dia.

"Siapa sihh, jangan sok sokan dehh jadi pahlawan".

"Minggir minggir"

Suasana menjadi tegang ketika aku ngambil botol minum tadi terus air nya aku tumpahin di baju nya.

"Berani kok sama cewek sihh".

Duarr... Dia mukul tiba tiba. Sakit juga pas di pipi. Aku balas dua kali lipat sampe dia mundur. Terus aku ajak ke tempat yang agak sedikit luas. Aku ajak duel dia. Dia nerima tawaranku. Kami berduel dengan di tonton banyak orang. Temen temen dia engga bantuin dia sama sekali meraka hanya menonton. Kami baku hantam di sana, engga ada yang mau ikut campur urusan kami. Seni bela diri memang aku punya, ikutan karate pada usia delapan tahun, aku lakoni sampe sekarang. Dia engga bisa ngasih perlawanan yang berarti. Sampai guru datang memisahkan kami. Dia kena beberapa benturan bekas hajaranku. Sempai banyak memar di muka nya sedikit mimisan.

Kami pun di arahkan ke ruang BK, disana kami di tanyakan kenapa bisa ada perkelahian. Aku cuman bisa terus terang cuman ngebela cewek itu. Terus si cowok yang memblly dia cuman diam ajah engga ngomong sama sekali.

Disana ada wali kelasku, aku cuman di kasih teguran kecil karena mungkin siswa baru di sana dan disuruh untuk ke kelas. Si onar masih tetap di ruang BP entah apa hukuman yang bakalan di kasih ke dia.

Di kelas, berita keributan tadi langsung nyebar dengan cepat nya. Suasana kelas yang tadinya mulai menerima ku kini kayak mulai membenciku. Mungkin udah tau sikap asliku atau mungkin ada kaitannya sama si cewek yang tadi. Rasanya hening masuk kelas dengan tatapan teman sekelas yang dingin. Virra pun yang aku anggap teman pertama di kelas engga bilang apa apa. Dia langsung pulang sama temannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun