Mohon tunggu...
Acep Yayan XII MIPA 4
Acep Yayan XII MIPA 4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kelas 12 mipa 4

Gak ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Persahabatan Tanpa Persyaratan

25 Februari 2022   13:41 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:51 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hah? Aneh rasanya dia seperti ngejauh dari ku tapi tiba tiba di kayak engga ingat sama sekali dengankejadian kemaren. Syukurlah kalau dia engga tau berati dia engga tau masa laluku seperti apa waktu dulu

"Pagi juga vir". Dia langsung duduk di meja nya. Engga ada percakapan lagi, cuman sebatas menyapa juga udah membuatku berfikir bahwa engga semua orang memusuhi ku. Semoga orang orang engga ada yang berfikir bahwa aku kayak dulu. Akukan pengen berubah menjadi lebih baik, tapi berubah menjadi baik juga susah ternyata.

Jam pelajaran di mulai, mapel pertama PPKn nge bahas tentang masa negri dengan kasus pembullyan yang semakin hari semakin meningkat. Engga hanya di tingkat SMA, di tingkat SD, SMP, bahkan kuliah pun ada kasus seperti ini. Memang miris negri ini dengan generasi yang akan merugikan di masa yang akan datang. Dengan generasi seperti ini aku yakin negeri akan terus terpuruk yang tadinya ingin menjadi negara maju. Tidak hanya pembullyan yang di lakukan di sekolah, terdapat guru yang melecehkan para siswi nya. Sangat miris sekali, engga kebayang kalau kasus tersebut di biarkan lalu jadi kebiasaan di setiap sekolah. Pemerintah harus bertindak cepat dalam Mengani kasus seperti itu."jadi pahlawan dalam cerita ini mungkin seru dehh". Hehe fantasi yang agak menyeleneh dengan sifat sendiri. Yang akan jadi pahlawan pasti orang orang baik sihh.

Aku engga terlalu mengenal orang orang di sekolah ini karena siswa pindahan yang baru pindah kemaren. Engga hanya satu sekolah aku engga tau, satu kelas pun engga tau kayak gimana sih orang orang nya. Jadi engga tau orang yang suka di bully hanya dia? Atau masih banyak orang yang nasibnya seperti dia? Jadi bahan tawanan teman nya. "Pengen hajar tuh orang orang yang bertindak sok berkuasa".

Ehh ngomong ngomong aku belum nentuin mau ikut eskul atau enggaknya. Susah seperti nya nyari eskul yang orang orangnya bisa nerimaku apa adanya. Mau gabung eskul karate lagi? Engga kayak nya. Bakalan nambah kesan jelek sepertinya.

Sangking bingungnya malah kepikiran ngebahas dua hal tadi.

"Lucky. Lagi mikirin apa sihh kayak berat banget pikirannya. Coba cerita sama ibu". Dia berkata seperti dan memecahkan pikiran ku

"Ehhe engga bu cuman Mikirin agenda nanti pulang mau kemana dulu".

"Langsung pulang oke?".

"Pengen jalan jalan liat eskul bu, saya belum menentukan mau gabung sama eskul mana mana".

"Engga usah terlalu di pikiran lagi pula eskul cuman nambah beban para siswa ya kan?". Dia omongan itu dia berhasil menarik candaan dan mendalati tawaan dari siswa lainya. Semua siswa tertawa setuju dengan pendapat darinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun