"Mbak. Aku bingung masuk apa ya?". Aku bertanya tanya apa yang akan cocok denganku. Ahh bingung kayak nya engga ada yang cocok dehh. Mau lanjut karta takutnya salah di gunain lagi kayak dulu.
Seperti yang sudah di rencanakan waktu tepat pukul dimana anime tersebut tayang walaupun rasa mengantuk mulai muncul tapi tidak bisa mengalahkan rasa ingin menontonku.
"Aden bangun udah jam setengah enam". Aku melihat si mbak di depanku membukan jendela kamar lalu sinar matahari sedikit demi sedikit masuk lewat sana. Aku kumpukan nyawa dan energi yang tadi malam lepas. Lalu pergi menuju kamar mandi. "mandi dingin banget. Mandi pagi udah kayak musuh abadi bagi setiap siswa".
Makan sarapan, langsung pergi menuju sekolah jam enam tiga puluh menit. Jarak sekokaku emang terbilang cukup dekat. Terus masuk sekolah juga jam tujuh lebih lima belas menit. Jadi ada waktu empat puluh lima menit untuk sampai di sekolah. Seperti biasa naik angkot biru yang suka ngetem menunggu penumpang lainya. Agak tidak terlalu masalah karena jam masuk sekolah masuh banyak. Aku turun di angkot setelah sampai di pangkalan angkot lagi. Jalan kaki ke gerbang sekolah lalu memberikan sapaan hangat ke para satpam penjaga disana. Lalu menuju kelas yang belum terisi penuh oleh makhluk-makhluk penghuni nya.
Vira udah ada di bangku nya berati di rajin engga pernah telat semasa sekolah nya? Kayaknya.
"lucky. Kamu masih bingung sama eskul mana kamu mau gabung?". Dia membalikan badan dan menghadap ke belakang.
"Iya. Rasanya engga ada yang cocok denganku". Jawabku
"emang kamu di sekolah sebelum pindahan ikutan eskul apa?".
"karate".
"wahh keren. Kenapa engga lanjut?".
"Engga ahh males". Aku sedikit tidak terbuka dengan masa lalu itu. Masa lalu bearlah terbawa waktu. Engga perlu di ingat Cuman harus di lupakan.