Ternyata Vira sedang ada urusan dengan pembina kami. Aku membantu mereka yang ada di dalam merapihkan buku sembari mengeluarkan candaan dan membahas tentang sekolah tadi. Mereka mengobrol dengan lepas karena hanya anggota eskul yang ada di sana tanpa ada satu pun penjaga Perpus.
Aku bersama Tasya merapihkan buku di bawah tangga
"nat".
"ya".
"rasa nya tidak adil kalau cuman kamu yang cerita".
"Cerita?".
"Aku dulu seorang berandalan, mempunyai banyak teman engga sehat sama sekali akalnya dan cuman bisa berbuat onar setiap harinya". Tasya sedikit heran dengan ucapan barusan
"hmmm?".
"aku cuman pengen punya teman yang benar benar. Aku memang punya teman dulu walaupun engga baik sama sekali. Tapi mereka kayak nikam aku dari belakang. Mereka berbalik memfitnah aku setelah tau sikapku yang sebenernya".
"Mungkin itu cobaan".
"mungkin".