Mohon tunggu...
Acep Yayan XII MIPA 4
Acep Yayan XII MIPA 4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kelas 12 mipa 4

Gak ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Persahabatan Tanpa Persyaratan

25 Februari 2022   13:41 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:51 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Setelah diskusi terus, jam pelajaran PPKn habis di ganti mata pelajaran ke dua. Lama banget kalau dengar guru sejarah Indonesia Bercerita.

Waktu pun seperti di telan bumi, tak terasa bell istirahat pun berkumandang menyerukan para siswa beristirahat sejenak mengisi kembali otak mereka. Mereka satu persatu dengan temanya meninggalkan kelas. Tinggal beberapa orang tersisa yang sudah membuat janji makan bersama dengan temanya di kelas. Aku pengen mengenal lebih lagi tentang sekolah baru ini. Mau mencoba makan di kantin dan berharap mendapat teman yang tidak terduga disana. Kantin seketika penuh oleh para siswa dari semua kelas yang ada di sekolah ini. Sangking sesat nya ibu kantin sampai kewalahan melawan mereka semua. Aku cuman menunggu kantin itu reda dari para penyerang makanan itu. Aku liat orang yang terbully kemaren ada di dekat pintu WC kantin. Dia sendirian tidak ada temen seperti ku. Aku mencoba mendekatinya dan bertanya sedang apa dia? Mau pesen ? Kenapa dia terus terusan sendiri? Harus nya seorang cewek kalau mau kemana mana pasti di temenin sama satu atau dua temen sebayanya.

"Aku mau beli makan buat makan siang nanti".

"Masih lama yaa. Masih banyak orang berdatangan". Kalau engga ada usaha untuk menerobos kerumunan orang-orang maka kemungkinan kecil dia bakalan dapat apa yang dia inginkan.

"Engga nyoba buat terobos?".

"Engga ada niatan".

"mau pesen apa? Biar aku yang terobos".

"Yakin?".

"Yakin!. Emang mau pesen apa?". Aku tanya lagi

"Nasi kuning. Sama air mineral".

"oke". Aku terobos kerumunan itu. Dia cuman mengeluarkan ekspresi ternganga Dan agak heran. Terobos terobos terus sampai tidak terasa aku berada di depan dan mengambil nasi kuning dua bungkus dan air meneral satu botol. Setelah mendapat kan pesanan itu. Aku buru buru bayar lalu menerobos untuk kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun