Mohon tunggu...
YoumiSr
YoumiSr Mohon Tunggu... -

I like writing what come to my mind 💻

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta untuk Dewi

19 Januari 2019   00:00 Diperbarui: 19 Januari 2019   00:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tertawa kecil, melihat wajah Dewi yang serius, tidak seperti biasanya Dewi seperti ini, bisikku dalam hati.

"Ya sudah begini saja, Mbak Wita kan baru pulang kerja, pasti capek ya? Gimana kalau Mbak Wit mandi dulu, habis itu Dewi buatin Mbak Wit susu coklat hangat, sama kudapan kesukaan Mbak Wit, pisang goreng!"

Kali ini Dewi semakin aneh, tiba-tiba mendadak manis sekali sikapnya terhadapku, tidak seperti biasanya, ada apa sih? Aku jadi semakin penasaran saja.

"Boleh, sekarang Mbak mandi dulu ya, nanti kalau susu coklatnya sudah siap dengan pisang gorengnya kamu panggil Mbak dikamar!"

Aku mengusap kepala Dewi, Dewi semakin cantik, usianya yang masih 23 tahun terlihat seperti anak 19 tahun, Dewi memang selalu manja meski terkadang sifatnya menyebalkan, tapi itu yang membuatku sangat menyayanginya.

Aku berjalan ke kamarku, ku kunci pintu kamar, aku rebahkan badanku sebentar di atas kasur, aku memandang langit-langit kamar, tiba-tiba teringat pada Fikri, sejak terakhir telefonan saat aku meminta Fikri untuk mencoba mencintai Dewi, Fikri tidak lagi menghubungiku, apakah ini ada kaitannya dengan apa yang akan Dewi sampaikan nanti? Kenapa tiba-tiba aku berfikir seperti itu? Ah, sudahlah lebih baik aku segera mandi, jangan sampai Dewi selesai menyiapkan susu coklat hangat dan pisang goreng, aku masih rebah-rebahan dikasur, aku bergegas ke kamar mandi.

"Mbak kita ngobrolnya di teras belakang yuk, susu coklatnya sama pisang goreng sudah ada di sana!"

Dewi menghampiriku seusai aku mandi sore, hari ini aku memang pulang lebih cepat, biasanya jam 7 malam aku sudah sampai dirumah, tapi hari ini jam 5 aku sudah rapih mandi, dan Dewi tidak seperti biasanya mengajak aku ngobrol berdua.

"Iya, nanti Mbak nyusul ya, Mbak keringin rambut sebentar, hari ini jalanan berdebu rasanya, rambut Mbak lengket semua!"

Aku menyalakan hair dryer untuk mengeringkan rambut.

"Ya lama dong, nanti keburu dingin loh susu coklatnya!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun