Ibu menghampiri aku, duduk disebelahku.
"Ibu sudah mendengar percakapan kamu dengan Fikri, kamu meminta Fikri untuk berpura-pura menjadi Fahri? Mengapa kamu melakukan ini Nak?
Ibu mengusap kepalaku, penuh rasa sayang atau mungkin kasihan, entahlah..
"Gak apa-apa Bu, Wita hanya ingin Dewi bahagia!"
Aku mengganti chanel TV, aku melihat ke ruang tamu, Dewi dan Fikri semakin terlihat akrab, terlebih Dewi terus tertawa sangat bahagia.
"Mbak Wita mana Wi? Suruh kesini dong, biar kita ngobrol bareng-bareng!"
Aku mendengar suara Fikri berkata pada Dewi, Dewi memanggilku.
"Mbak Wit, Mbak Wit!"
"Iya Wi.. "
Aku berjalan ke ruang tamu, Dewi tersenyum manis kearahku.
"Mbak Wit, Fahri minta Mbak Wit ngobrol bareng-bareng sama kita!"