"Udah mbak gak usah, biar Dewi saja yang buka pintu, pasti Fahri yang datang!"
Dewi berlari kecil menuju ruang tamu, membuka pintu, dan..
"Fahri, kamu kemana saja?"
Aku melihat Dewi memeluk Rifki, erat dan lama sekali, Rifki terlihat bingung
"Tapi aku bukan.. "
Dewi langsung menarik tangan Rifki masuk kedalam, Rifki duduk diruang tamu, disofa berwarna marun.
"Kamu kemana aja Ri? Aku kangen!"
Dewi duduk disebelah Rifki, terus menggenggam tangan Rifki, Rifki terlihat tidak nyaman, aku mengagukkan kepala agar Rifki mau berpura-pura menjadi Fahri, Dewi terlihat sangat bahagia saat itu.
"Wi, mending Rifkinya dibuatin minum dulu!"
Aku menghampiri Dewi dan Rifki diruang tamu.
"Rifki? Â Siapa Rifki Mbak?"