Setelah semuanya pergi, Jaka Someh segera menolong bocah itu, dia membopongnya menuju gerobak sapi. Anak itu mengucapkan terima kasih kepada Jaka Someh
“Terima Kasih, paman...telah menolong saya”.
Jaka Someh terkejut mendengar anak itu meneyebutnya dengan kata paman bukan dengan kata ‘Mamang atau Akang’.
Dari bahasa yang digunakan anak itu, Jaka Someh menyangka bahwa anak tersebut memiliki pendidikan yang baik, karena menggunakan tata bahasa seperti layaknya para bangsawan.
Jaka Someh heran kenapa anak itu sampai berani mencuri makanan yang nilainya tidak seberapa, namun untuk sementara waktu dia simpan rasa penasarannya tersebut dalam hati.
Jaka Someh tersenyum kepada anak itu dan menganggukan kepala,
“Iya, sama-sama, adik”.
Sebelum sampai digerobak, Jaka someh menoleh ke arah anak itu, dan berkata
“Kamu lapar ya, adik? Tunggu sebentar, kita makan dahulu di sana ya?”
Jaka someh menunjuk ke salah satu kedai makanan yang nampak sepi dari pengunjung. Anak itu menjawab Jaka Someh
“Tidak usah paman, sebenarnya saya mencuri makanan itu bukan untuk saya, tapi...”.