“Ampun...ampun...tuan pendekar...tolong ampuni saya”.
Jaka Someh yang melihat orang itu sudah meminta ampun, langsung memeganginya
“Sudah...sudah...kang, bangun. Saya sudah mengampuni akang, silahkan berdiri. Akang boleh pergi, sekarang “.
Lelaki itu pun langsung mengucapkan terima kasih kepada jaka Someh yang sudah melepaskannya
“Terima kasih tuan pendekar...saya mohon maaf telah mengganggu tuan...”
Lelaki itu langsung lari menjauh dari jaka Someh, diikuti oleh 4 orang temannya yang lain. Setelah mereka pergi, jaka Someh kembali ke gerobak sapinya.
Betapa terkejutnya Purba Anom dan Dewi Intan setelah mengetahui bahwa Jaka Someh adalah seorang pendekar hebat yang telah mengalahkan anak buah Ki Tapa dengan sangat mudahnya.
Dewi Intan yang pertama berbicara ke Jaka Someh
“Hebat....paman someh, paman benar-benar hebat...saya bangga punya paman seorang pendekar hebat...”
Jaka Someh hanya tersenyum mendengar pujian Dewi Intan. Purba anom masih belum berkata apa-apa, dia benar-benar merasa shock melihat pertarungan Jaka Someh melawan anak buah Ki Tapa tadi. Setelah jiwanya sudah mulai stabil, dia berkata kepada Jaka Someh
“Paman someh, kenapa tidak bilang kalau paman adalah seorang pendekar...saya benar-benar tidak menyangka kalau paman ternyata seorang pendekar, tolong ajari saya ilmu silat paman...”.