“He...he...akang ini bisa saja. jangan cepat marah begitu kang, nanti bisa cepat mati...kang...”
Lelaki itu menjadi emosi karena diremehkan oleh jaka someh. Dia berteriak keras dan bersiap membunuh Jaka Someh
“Kurang ajar, sudah bosan hidup rupanya kamu ini, baiklah...Saya kirim kamu ke neraka, rasakan ini...golok saya...”
Tanpa banyak kata-kata, mereka langsung menyerang Jaka Someh yang masih berdiri dengan tenang. Purba Anom tak tega kalau harus melihat Jaka Someh terbunuh, dia langsung memejamkan matanya.
Di serang oleh anak buah Ki Tapa yang berjumlah 20 orang dengan bersenjata golok, Jaka Someh justru berjalan ke depan, dengan santai. Ketika salah satu golok lawan sudah hampir sampai ke lehernya, Jaka Someh menyambutnya dengan tangkisan kilat ke arah pergelangan tangan lawannya. Prak...!!! Suara benturan keras antara pergelangan tangan Jaka Someh yang mengadu dengan pergelangan tangan anak buah Ki tapa, terdengar begitu keras, yang di susul suara kesakitan dari anak buah Ki tapa yang tulang tangannya telah patah,
“Waaw, aduuh...”
Goloknya terjatuh, dan langsung di ambil oleh Jaka someh dengan cepatnya, kemudian golok itu langsung di babatkan ke beberapa anak buah ki Tapa yang lainnya, yang berada dekat dengan Jaka Someh. Breet...!!. Darah pun bercucuran dari paha dan tangan mereka. Ada 6 orang yang terkena sabetan golok Jaka Someh. Jaka Someh memang tidak berniat membunuh mereka, hanya melukai dan melumpuhkan lawannya saja.
Betapa kaget lelaki yang sangar tadi, yaitu lelaki yang pertama kali sesumbar mengancam Jaka Someh. Dia tidak menyangka kalau Jaka someh dapat mencelakai teman-temannya dengan sangat mudah dan cepat. Belum habis rasa kagetnya terhadap kemampuan silat jaka Someh yang lihay, diapun langsung berteriak dengan kerasnya, karena terkena pukulan Jaka Someh yang kilat. Kecepatan gerak Jaka Someh tak mampu dia ikuti.
Orang itu pun langsung terkapar, diikuti oleh 7 orang lainnya yang ikut ambruk terkena sabetan dan pukulan Jaka Someh. Mereka semuanya pingsan.
Tinggal sisa Lima orang dari anak buah Ki tapa yang masih sadar. Mereka tampak tertegun, hati mereka tiba-tiba menjadi ciut, keringat dingin nampak keluar dari kening dan leher mereka, kaki merekapun nampak gemetaran. Mereka merasa ketakutan yang luar biasa, setelah melihat kemampuan Jaka Someh yang hebat, baru pertama kali inilah mereka melihat orang yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam ilmu silat.
Salah satu dari mereka berlutut di hadapan Jaka Someh meminta ampun