Mohon tunggu...
Veny Feriani
Veny Feriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akan indah pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep sosial emosional

17 Januari 2025   16:52 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi keluarga dan budaya membantu anak memahami nilai sosial, seperti rasa syukur, tanggung jawab, dan solidaritas.

Contoh: Perayaan hari besar atau adat istiadat mengajarkan anak pentingnya hubungan sosial dan empati.


Interaksi Lingkungan dan Budaya

Lingkungan dan budaya saling memengaruhi perkembangan sosial dan emosional individu. Misalnya: Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga kolektivis di masyarakat kolektivis akan cenderung memiliki nilai sosial yang lebih harmonis.

Namun, jika lingkungan keluarga bertentangan dengan budaya dominan (misalnya, keluarga individualis di budaya kolektivis), anak mungkin mengalami konflik identitas sosial.

Lingkungan dan budaya memainkan peran penting dalam membentuk kemampuan sosial dan emosional seseorang.

Lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan komunitas memberikan pengalaman langsung yang mendukung perkembangan tersebut.

Budaya memberikan kerangka nilai, norma, dan cara berpikir yang memengaruhi bagaimana individu memahami dan mengekspresikan emosi serta membangun hubungan sosial.

Kombinasi antara lingkungan yang suportif dan budaya yang inklusif membantu individu mencapai perkembangan sosial dan emosional yang sehat.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun