-Interaksi Awal: Hubungan dengan orang tua atau pengasuh utama membentuk dasar kepercayaan, rasa aman, dan kemampuan untuk membangun hubungan emosional yang sehat.
-Gaya Pengasuhan:
 *Autoritatif (hangat tapi tegas) mendukung perkembangan emosional positif.
 *Permisif atau otoriter dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional.
-Keterbukaan Emosi: Anak yang tumbuh dalam keluarga yang mendukung ekspresi emosional cenderung memiliki regulasi emosi yang lebih baik.
2. Lingkungan Sekolah
-Guru sebagai Role Model: Guru dapat membantu anak belajar empati, kerja sama, dan resolusi konflik.
-Interaksi dengan Teman Sebaya: Sekolah menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan sosial yang mendukung keterampilan komunikasi, pengendalian diri, dan pemecahan masalah.
-Program Pendukung Emosional: Sekolah yang memiliki program pendidikan emosional sosial (SEL) membantu anak mengelola stres, memahami emosi, dan meningkatkan kemampuan sosial.
3. Komunitas dan Masyarakat
-Ketersediaan Dukungan Sosial: Komunitas yang mendukung memberikan rasa aman dan akses terhadap sumber daya sosial.