Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Elamen Platonis (dalam Kristen) bukan seperti hiasan atau kismis pada kue yang dengan mudah ditinggalkan, tetapi seperti aroma yang sudah menyatu dengan kue itu sendiri)

Paul Tillich dalam bukunya "A History of Christian Thought" menjelaskan bagaimana ajaran teology Yunani merasuk kedalam doktrin Trinitas melalui Logos (Firman).

"Christianity took from its great vompetitor (Stoic) many fundamental idea. The first is the doctrine of the logos, a doctrine that may bring you to despair when you study the history of Trinitarian and Christianity can not be understood without it"

(Kristen menganut dari saingannya (Filsafat Stoa) berbagai ajaran dasar. Yang pertama adalah ajaran tentang Logos (Firman), suatu ajaran yang dapat membuat anda kecewa manakala anda mempelajari sejarah trinitas dan pemikiran Kristen Pertumbuhan ajaran Kristen tidak dapat dimengerti tanpa bersandar pada ajaran ini (Stoa).

Justine Martyr dengan bangga mengatakan:

"This is (Platonis) the only philosophy which 1 have found certain and adequate".

(Ini (Platonis) adalah satu-satunya filsafat yang menurut saya cocok dan pantas).

And vice versa he said: "Those who live according to the Logos, are Christians".

(Dan sebaliknya dia berkata: " Mereka yang menganut Logos, adalah Kristiani).

Tanya

Apakah Yesus mengajari murud-muridnya dan umat Israel tentang Logos , atau apakah beliau pernah mengatakan bahwa dia adalah Logos?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun