Juran mengatakan mutu adalah kemampuan untuk digunakan dan menurut Crosby mutu adalah sesuatu produk yang sesuai dengan persyaratan.Â
Deming lebih memumpun (focus) pada kemampuan pasar, sehingga lebih menekankan pada aspek beaya produksi yang rendah dengan kualitas barang yang bermutu dengan harapan dapat diminati dan terjangkau oleh oleh pasar. Hal inilah yang terjadi di Jepang saat ini. Barang-barang produksi Jepang bersifat kompetitif dan dijual lebih murah untuk merebut pasar, sementara mutu barang produksi Jepang sangat tinggi terutama dalam bidang otomotif dan elektronika. Itu sebabnya Deming dikenal di Jepang sebagai bapak total total quality management.
Juran lebih memumpun pada aspek kemampuan untuk digunakan. Orientasi Juran adalah pada kemampuan pasar untuk menggunakan barang-barang produk. Ukuran mutu bagi juran adalah apakah pasar mampu menggunakan barang hasil produk atau tidak. Jika tidak dapat digunakan oleh pasar maka barang produksi itu oleh Juran dianggap tidak berkualitas. Pendapat Juran ini banyak digunakan oleh Taiwan, Korea, Â Â Â Â Â Cina, India yang produksi barang dan jasanya beredar di seluruh dunia tentu juga dengan harga yang relative murah.
Crosby lebih memumpun pada persyaratan yang wajib dipenuhi oleh barang produksi. Apakah barang produksi, nyaman, dapat digunakan dengan mudah, tahan lama, indah dsbnya. Untuk jelasnya diuraikan pandangan ketiga ahli tersebut .
Â
PANDANGAN
Â
W. Edwards Deming
Banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak dari gerakan Total Quality Management. Deming mencatat kesuksesan dalam memimpin revolusi kualitas di Jepang, yaitu dengan memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan pengendalian proses statistic (Statistical proses control). Atas jasa yang besar bagi industri Jepang, maka setiap tahun diberikan penghargaan bernama Deming prize kepada setiap perusahaan yang berprestasi dalam hal kualitas. Deming prize sendiri terbagi dalam dua kategori, yaitu Hadiah Deming bagi Individual yang berjasa dalam pengendalian kualitas dan metode statisitika jepang serta  Deming Application Prize yang diberikan kepada perusahaan yang melaksanakan dengan baik pengendalian kualitas perusahaannya dan pengendalian mutu statistiknya.
Deming menganjurkan penggunaan SPC (yang dikembangkan pertama kali oleh Shewhart) agar perusahaan dapat membedakan penyebab sistematik dan penyebab khusus dalam menangani kualitas. Ia berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri.
Kontribusi utama yang membuatnya terkenal adalah Deming Cycle, Deming Fouteen Points, dan Seven Deadly Diseases.