"bang Usep, saya minta nomor wa abang ya" pinta dirut tersebut.
Setelah kami bertukar nomor, akhirnya kami meninggalkan ruangan dan membubarkan diri dari pertemuan yang tidak sampai 20 menit tersebut.
Sarapan Pagi, 13 Februari 2020
Pagi itu, harusnya aku bangun lebih cepat karena saya janji sarapan bareng dengan Uli di skretariat. Setelah aku pergi mandi dan gosok gigi lantas mengganti baju, aku mencoba untuk bersikap biasa dan menambah senyuman agar dia tidak kecewa. Aku langsung duduk di sampingnya. Yang sepertInya telah lama menungguku.
"Maaf ya kamu menunggu lama!"
"Lagian abang mandinya lama banget, kayak perawan mau dinikahi aja ha...ha....."
"Iya aku perawananya dan kamu perjaka yang ingin menikahuku"jawabku sambil tertawa seolah tak bersalah
Aku dan dia bercanda terus seakan-akan di dalam secretariat sana tidak ada seorangpun yang mendengarkan kami. Senyumannya merekah menelan rasa sepiku, wajahnya menyinari pagi ini yang berembun dan kata-katanya membuatku ingin hidup lebih lama di bumi ini.
Hari ini adalah hari terindah dalam hidupku, karena ia sekarang ada di sampingku menemani kesepian.
------------------
"sep gimana ngobrolnya tadi pagi?"