Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Drone Asmara

8 Agustus 2021   22:08 Diperbarui: 12 November 2021   11:53 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku buatkan kopi ya,"kata mbak Mira.

Setelah beberapa saat mbak Mira membawa nampan dengan dua mug kopi panas  untuk kami berdua. Aku belum pernah merasakan kopi senikmat ini. Kopi yang disedu oleh tangan tangan lembut dosenku yang jelita. Sambil menyeruput kopi, kulirik Rasya dan Albert. Mereka juga sudah asyik dengan photo mosaic hasil pemotretan tadi siang.

.........................................

Lamunanku berantakan tak keruan ketika HP ku berdering dengan keras. Albert yang menilpun.

"Ton, kau harus ke rumah sakit Sarjito," suara Albert tergopoh-gopoh," Mbak Mira kecelakaan, dan sekarang dibawa ke sana."

Tergesa kularikan motorku menuju RS Sarjito. Rasya dan Albert sudah berada di sana.

"Mbak Mira bagaimana?"tanyaku kepada mereka berdua.

"Mbak Mira baru dibawa ke ruang MRI," jawab Rasya.

Ruang MRI adalah peralatan yang mirip terowongan. Pasien berbaring di atas meja didorong masuk ke dalamnya dengan kaki terlebih dulu. Aku sudah pernah diperiksa di ruang seperti itu ketika aku masih di SMP dulu. Ngeri...

Berkali aku melihat ke jam tanganku. Rasanya lama sekali.

"Tadi mbak Mira lari pagi. Lalu ditabrak pengendara yang ngebut. "

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun