Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Drone Asmara

8 Agustus 2021   22:08 Diperbarui: 12 November 2021   11:53 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesaat aku segan namun akhirnya aku ikut saja melepas pakaian luarku dan terjun ke dalam kolam.

Tubuh jelita yang hanya terbalut halterneck- swimsuit itu meluncur  seperti seekor katak, di kolam renang yang berukuran lebar kira-kira empat meter dan panjang dua belas meter. Pelan-pelan kuikuti mbak Mira yang sudah sampai di ujung. Memang enak berenang di kolam renang seluas ini. Di kolam  ini orang tidak hanya bisa berendam seperti kolam renang mini di perumahan, tetapi orang bisa benar-benar berenang. Asyik kami meluncur dan bermain air di kolam renang yang dipadu dengan taman yang ditata apik itu. Saking keenakan kami enggan untuk keluar dari air.

Namun tiba-tiba mbak Mira menjerit," Tolong kakiku kram!"

Aku meluncur menggapai tubuhnya, kugendong dan kududukkan dipinggiran kolam. Kupijit-pijit bagian kakinya yang  kram agar sirkulasi darah yang membawa oksigen menjadi lancar. Mula-mula memekik kesakitan ketika kupijit dengan keras. Namun setelah beberapa pijatan kejang ototnya mengendor.

"Sudah enakan?" tanyaku.

"Sudah, Terima kasih."

Mbak Mira mencoba bangkit untuk berdiri namun terduduk kembali.

"Masih sakit,"katanya," tolong papah aku ke ruang bilas."

Di sebelah kolam renang tersedia ruang bilas. Kupapah mbak Mira ke sana.

"Sudah kamu keluar dulu, masya kamu akan menungguiku di dalam."

"Sekalian ambilkan cover-up-ku ya," perintahnya lagi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun