"Terus apa bedanya. Kan hanya semua urusannya lancar?
"Ya. Tetapi ada lagi yang belum impas. Dulu aku membayar beaya rumah sakit dengan kartu kredit mbak Mira. Sekarang?"
"Aku akan menanggungnya semua, Ton. Jangan khawatir. Kau asistenku. Dan ini kecelakaan dalam kerja."jawabnya meyakinkanku.
"Terima kasih mbak,"aku berhenti sejenak. Kemudian kataku melanjutkan,"tetapi masih ada sesuatu yang lain."
"maksudmu tentang honor?
"Bukan."
"Terus apa lagi?"
"Ketika aku mulai sadar, lamat-lamat aku mendengar mbak Mira mengatakan, aku menyayangimu."
Sesaat pipi manis itu merona dan nampak tersipu, "ah, karena saat itu dalam kedaan panik dan bingung Ketika kau koma."
"Itu yang belum impas."kataku. Aku menghela napas dan melanjutkan,"Aku belum mengatakan sayang kepada mbak Mira."
"Terus aku, kau anggap lancang begitu,"kata mbak Mira,"ya, aku minta maaf untuk hal ini."