Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Drone Asmara

8 Agustus 2021   22:08 Diperbarui: 12 November 2021   11:53 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tak ingin Papa dan Mamaku mengetahui aku berada di Rumah Sakit. Aku sudah baik-baik saja. Hanya bagian lututku saja yang terasa nyeri."

 

Dokter yang tadi, memasuki ruangan diikuti seorang perawat. Setelah memeriksa dengan dengan stethoscope-nya di bagian dada, lalu menggerakkan kaki mbak Mira dan memeriksa lututnya yang kelihatan membengkak. Kemudian dia menyuruh perawat yang mendampinginya untuk memberikan compress.

"Untuk compress pakai HCP-gel  saja," kata dokter kepada perawat.

"Kami akan melakukan artroscopy dengan melakukan operasi kecil pada lutut nona. Tadi kami sudah berbincang dengan calon suami nona dan sudah menyetujui. "

Mbak Mira mencubit lenganku dengan keras. Namun tidak mengatakan sesuatu. Dokter  sempat melirik dan tersenyum melihat aku kesakitan.

"Tinggal persetujuan nona sebagai pasien."lanjut dokter itu."Kami hanya akan membuat sayatan kecil untuk pada bagian lutut nona,"

Akhirnya setelah dokter itu menjelaskan tentang kondisi medis dan perlunya tindakan operasi itu, akhirnya mbak Mira setuju.

Sepeninggal dokter dan perawat itu, sebuah cubitan keras lagi mendarat di lenganku sampai aku mengaduh.

"Beraninya kamu, Ton, mengaku sebagai calon suamiku."protesnya.

"Ya maaf, maaf aku secara tak sengaja saja mengiyakan, ketika dokter itu bertanya tentangku."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun