"Itu,... itu green village, kita belok kiri " kataku sambil menujuk tulisan yang kumaksud.
Mobil segera membelok ke kiri dan melanjutkan perjalanan. Suasana daerah baru itu  masih terasa sepi, meskipun hari jelang sore.
"Itu, ... belok kiri lagi,... " ada papan penunjuk yang lumayan besar di pinggir jalan.
Mobil belok lagi kekiri, masuk daerah yang jalannya masih tanah, keras agak berbatu.
Sedikit becek, Â bergelombang , meski jalannya lebar, Â dikiri kanan ditumbuhi rumput ilalang yang lumayan tinggi dan rapat.
Aku menengok kiri kanan, sepi sekali keadaannya.
"Itu,... itu .." kita sama-sama melihat papan penujuk lagi, ada tulisan Perumahan Green Village dan juga satu lagi penunjuk dibawahnya bertuliskan Pemakaman Green Village.
Aku dan suami saling berpandangan.
"Kamu dulu bilang jalan Kamboja ya ?" tanya suami, aku mengangguk.
"Mungkin didekatnya ada Pekuburan,... " kataku, masih tengok kiri kanan.
 Aku segera mengeluarkan minuman kopi panas  yang kubawa dari rumah, kuminun perlahan,  udara makin dingin, sudah sore.