"Apa tidak bisa dihubungi dengan hape ?" aku menggeleng
"Dia tadi terburu-buru, anaknya sedang sakit, harus cepat pulang, gak sempat ngomong panjang,... " kataku.
"Namanya siapa ?" tanya suami, aku ingat-ingat
"Mmm, ... Dyah Ayu Sekar Arum.. " kataku mengeja perlahan
"Nama suaminya ? " aku menggeleng
"Tadi dia tergesa, belum sempat tanya, anaknya sakit dirumah, jadi harus cepet pulang, tadi cuma beli susu di super market, ..." aku berpikir sejenak
"Aku dah lama gak ketemu, kenapa, namanya agak antik ya, ... dahulu aku biasa panggil dia Arum, tapi ada yang nyebut dia  Dyah, kadang ada yang manggil Ayu, ada juga yang Sekar,..." suami hanya memandangku
"Kenapa, ... agak misterius ya namanya ?" Â dia minum es kelapa mudanya
" Mmm, iyalah, ... tapi nanti bisa dicari,... mungkin daerah selatan, banyak perumahan baru disana." kata suami, aku cuma mengiyakan.
Agak terlupakan kejadian itu beberapa waktu, tiba-tiba hari ini, aku ingat lagi dengan janjiku pada Arum
Dan  di sore ini, aku bersama suami menuju ke daerah selatan, sedikit diluar kota,  diperempatan jalan kita berhenti sejenak, melihat papan penunjuk yang ada di pinggir jalan.